Revolusi Amerika dan Pembentukan Negara Amerika Serikat
Minggu, 07 Januari 2018
Edit
Monica Lawrence Sibuea/017B/PIS
            Revolusi  Amerika adalah perubahan secara cepat dan mendasar yang berpengaruh terhadap  masyarakat luas dalam segala sektor kehidupan. Revolusi Amerika merupakan buah kemenangan  peperangan antara para kolonis terhadap pemerintah kolonial Inggris. Revolusi  Amerika bukan suatu pemberontakan kaum proletariat, namun revolusi ini dipimpin  oleh kaum ningrat Whig yang mencari kebebasan dari tekanan-tekanan politik dan  konomis yang dipaksakan oleh pemerintah Kerajaan Inggris. Revolusi Amerika  tidak saling menghadapkan kelas dengan kelas dan menolak untuk menyesuaikan  diri dengan pola yang dianut Marxisme, namun revolusi ini mengerahkan segenap  tenaga patriotik dari segenap kelas dan golongan-golongan ekonomis.
1.Latar Belakang Revolusi Amerika
a. Sebab Umum
a. Sebab Umum
            Tradisi  sebagai orang merdeka dimiliki para kolonis Amerika yang diwarisi sejak Raja  Inggris memberikan royal charter kepada London Company maupun Plymounth Company  dengan diberi kebebasan menyelenggarakan pemerintahan sendiri. Perkembangan  penduduk koloni yang meningkat secara signifikan antara 1688-1750, yakni  mencapai 1.600.000 orang. Aspek ini tentu berdampak terhadap motivasi  masyarakat koloni untuk berjuang dalam rangka memperjuangkan hak-haknya. Adanya  jumlah orang yang banyak artinya berpotensi untuk memaksimalkan mobilisasi  massa 
            Pemerintahan  Kerajaan Inggris sampai 1763 belum merumuskan garis politik yang tegas bagi  daerah-daerah koloni yang menjadi miliknya. Hal ini karena pemerintahan  Kerajaan Inggris berpegang pada pandangan mentah kepada negeri induk dan tidak  menyainginya dalam pembuatan barang. Akan tetapi garis kebijakan ini  dilaksanakan dengan buruk dan koloni-koloni tidak pernah menganggap diri mereka  sendiri lebih sebagai negara atau anggota persemakmuran seperti juga Inggris  yang hanya memiliki hubungan longgar dengan para pejabat di London. Tidak  adanya garis tegas politik pemerintah pemerintahan Kerajaan Inggris terhadap  koloni-koloni di Amerika, dan hanya menjadikan tanah koloni di Amerika Utara  untuk mengabdikan diri kepada sistem perekonomian merkantilis melalui  penyediaan bahan-bahan komoditas kepada Inggris untuk dijual di pasaran Eropa.
            Pengawasan  terhadap tanah jajahan koloni oleh gubernur koloni sebagai kepanjangan tangan  Raja Inggris yang tidak efektif karena para kolonis mampu untuk membuat  gubernur tidak berdaya sebab sesuai peraturan, para gubernur tidak memperoleh  pendapatan selain dari bahan perwakilan. Kemenangan Inggris terhadap Prancis  dalam Perang Tujuh Tahun ( 1756- 1763 ). Adapun aturan-aturan yang dibuat oleh  Inggris yaitu Inggris mengangkat gubernur-gubernur untuk untuk memimpin setiap  koloni. Selain itu adanya peraturan bahwa penduduk koloni wajib menjual dan  membeli barang-barang Inggris. Namun pada perang Tujuh Tahun ini menyebabkan  utang Inggris menjadi besar. Dengan usaha untuk menutup utang tersebut maka  dilaksanakan  Undang-Undang Perdagangan (  Undang-Undang Gula tahun 1764, Undang-Undang Meterai tahun 1765 ), namun di  tolak penduduk koloni dengan alasan penetapan pajak tersebut tidak melalui  perwakilan ( no tax without representative). Selain itu, kaum kolonis menentang  Undang-undang paksaan kendati mereka tetap mengakui Raja Inggris. Pelaksanaan  undang-undang itu sendiri ternyata menimbulkan kekacauan. Seringkali para  pemungut pajak dikeroyok habis-habisan oleh kaum kolonis. Akibatnya, pada tahun  1770 Inngris menempatkan pasukan untuk mengawal para petugas pemungut pajak. 
    b.Sebab Khusus
            Pemicu  meletusnya Revolusi Amerika adalah inseiden Kapal Teh di Boston tahun 1774 .  Pada tahun 1774 berlabuh 3 kapal Inggris yang memuat teh untuk para kolonis di  Amerika. Pada malam harinya muatan yang berisi teh dibuang ke laut oleh  orang-orang Amerika yang menyebabkan kemarahan di pihak orang Indian suku  Mohawk. Hal inilah yang menimbulkan kemarahan Amerika dipihak pemerintahan  Inggris sehingga terjadi revolusi.
2. Jalannya Revolusi 
            Dengan  adanya peristiwa teh di Boston, George III bertekad untuk menundukkan  Massachusetts dengan kekuatan senjata. Rakyat koloni tidak menghiraukan  tuntutan dan ancaman Inggris. Pada awal Desember 1774, tiga belas negara koloni  mengadakan pertemuan di Philadelphia ( yang kemudian dikenal dengan Kongres  Kontinental I) untuk menentukan langkah dalam menghadapi Inggris. Peristiwa ini  merupakan pertama kalinya bagi ketiga belas koloni di Amerika untuk bersatu dan  saling bekerja sama. Kongres Kontinental I menghasilkan pernyataan yang pada  dasarnya rakyat koloni di Amerika tetap setia kepada raja Inggris ddan menuntut  kebijaksanaan agar memulihkan hubungan baik antara daerah koloni dengan negara  induk Inggris.
            Sementara  itu, telah terjadi pertempuran antara pasukan Inggris dengan rakyat koloni.  Pertemuan pertama meletus di Lexington, kemudian menjalar ke Concord dan  Boston. Inggris menolak tuntutan warga koloni, dengan adanya The Boston Tea  Party dan tuntutan tanah koloni dianggap sebagai tanda dimulainya suatu  pemberontakan . Pemerintah Inggris segera memperrbesar jumlah pasukannya di  Amerika. Sejak itulah kaum koloni Amerika yakin bahwa jalan damai untuk  menuntut hak-haknya sebagai orang Inggris tidak mungkin tercapai. 
            Dalam  Kongres Kontinental II tahun 1775 di Philadelphia, para wakil dari ketiga  belass koloni sepakat untuk memerdekakan diri. Akhirnya, pada tanggal 4 Juli  1776 dicanangkan Declaration of Independence sebagai alasan untuk memisahkan  diri dari negeri induk Inggris. Nakah tersebut disusun oleh panitia kecil  beranggotakan lima orang yaitu Thomas Jefferson, Benyamin Franklin, Roger  Sherman, Robert Livingstone dan John Adams. Tanggal 4 Juli 1776 ditandatangani  Declaration of Independence dan dijadikan Hari Kemerdekaan Amerika.
            Berangkat  dari landasan kebebasan pribadi yang mendapatkan dukungan dari masyarakat umum  di Amerika, Deklarasi Kemerdekaan sebagai manifestasi dari Revolusi Amerika  mengilhami semangat perjuangan bangsa Amerika. Revolusi Amerika juga mengilhami  banyak bangsa-bangsa di dunia dalam memerdekakan diri dan menentang penindasan  di dunia.
3.Perang Kemerdekaan 
            Sejak  dicanagkan Declaration of Independence 1776, arah tujuan Amerika menjadi jelas.  Mereka berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Jika pada tanggal 4 Juli 1776  dibuat sebuah neraca perimbangan kekuatan militer, maka akan tampak jelas bahwa  komandan-komandan Inggris di Amerika mempunyai kelebihan berupa pasukan yang  cukup besar dengan segala perlengkapannya, trlatih, dan disiplin. Selain itu,  fasilitas dan sumber-sumber yang lain terutama sumber keuangan jauh lebih besar  dari pada koloni Amerika.
            Kelebihan  yangdimiliki kaum koloni yaitu mereka berperang di wilayahnya sendiri. Selain  itu, merreka juga telah menapatkan pengalaman perang dalam Perang Laut Tujuh  Tahun melawan Prancis. Dlam hal ini, George Washington memperlihatkan sifat-sifat  kepemimpinan yang tak ada bandingnya. Oleh karena itu mereka selalu dapat  memukul mundur pasukan Inggris. Titik kemenangan kaum koloni dimulai tahun  1777, ketika Jendral Burgoyne beserta anak buahnya menyerah di Saratoga tanggal  17 Oktober 1777. Kekalahan Inggris menjadi pukulan dan menurunkan martabat.  Bnyaknya bantuan kepada Amerika untuk membantu perjuangan rakyat Amerika.
            Dengan  mengalirnya bantuan dari daratan Eropa, terutama dari pihak prnacis di bawah  pimpinan Marwuis de Lafayette, mempercepat kemenangan di Amerika. Pada tanggal  19 Oktober 1781 pasukan Inggris di bawah pimpinan Lord Cornwallis menyerah di  Yorktown. Peristiwa ini benar-benar merupakan pukulan yang berat bagi Inggris.  Perang kemerdekaan ini akhirnya dimenangkan oleh Amerika dan diakhiri dengan  Perdamaian Paris tahun 1783 yang isinya Inggris mengakui kemerdekaan Amerika. 
4.Pembentukan Negara Amerika  Serikat
            Sejak  zaman kolonnial telah terdapat benih-benih perbedaan yang akan menimbulkam  perselisihan di antara warga koloni. Perbedaan ini berdasarkan pada faktor  geografis, dimana daerah Utara merupakan kawassan industri dan daerah Selatan  merupakan kawasan agraris. Dengan demikian, upaya untuk membentuk pemerintahan  yang menakup semua koloni sangat sulit. 
            Penduduk  daerah Selatan dibawah pimpinan Thomas Jefferson menghendaki bentuk  pemerintahannya yang demokratis. Mereka menghendaki sistem desentralisasi  ,maksudnya pemerintahan yang kuat harus ada di setiap negara bagian. Mereka  menolak pemerintahan pusat yang kuat. Sebaliknya, penduduk daerah utara di  bawah pimpinan Alexander Hmilton menghendaki bentuk pemerintah Aristokrat,  dengan kriteris well born, rich, and wise. Mereka menghendaki sistem  sentralisasi, maksudnya pemerintah yang kuat harus ada di pusat bukannya di  setiap negara bagian.
            Adanya  perbedaan antara utara dan selatan inilah yang menyebabkan sulitnya untuk  menyusun bentuk pemerintahan bagi negara yang baru merdeka. Walaupun demikian,  Dickinson ( ketua panitia perumus Undang-undang Dasar yang dibentuk dalam  Kongres Kontinental II ) berusaha untuk menyusun UUD yang menjadi dassar bagi  kehidupan pemerintahan ketiga belas negara bagian.
            Hasil  kerja Dicknison inilah yang kemudian di kenal dengan nama Artical of  Confederation yang secara resmi diterima oleh ketiga belas negara bagian pada  tahun 1781. Berdasarkan UUD tersebut, negara Amerika berbentuk federal/serikat  negara. Dalam hal ini kekuasaan negara federal amat terbatas. Pemerintah Pusat  tidak mempunyai hak untuk berhubungan langsung dengan rakyat dan tidak mempunyai  hak untuk memungut pajak. Kekuasaan pemeritahan pusat yang minim itu hanya  terbatas pada masalah politik luar negri. Akibatnya, pemerintah Amerika  menghadapi banyak kesulitan.
            Oleh  karena itu, pada tahun 1787 diadakan Kongres Kontinental III di Philadelphia.  Kongres ini bertujuan untuk meninjau kembali atau meratifikasi Artical of  Confederation dan membentuk UUD yang baru yang lebih sesuai. Kongres  Kontinental III akhirnya berhasil membentuk UUD baru yang menjadi dasar  berdirinya Negara Serikat. Dengan demikian, berdasarkan UUD 1787 terbentukalah  Negara Serikat dengan nama United State of Amerika (USA).
            Berdasarkan  UUD baru ini, Pemerintah Pusat memegang urusan penting, seperti keuangan,  pertahanan, dan politik luar negri sedangkan hal-hal lainnya tetap di pegang  oleh ketiga belass negara bagian. Parlemen Amerika yaitu Congress yang terdiri  atas dua badan yakni Senate dan House of Representative. Sebagai Presiden  Amerika Serikat yang pertama ialah George Washington dan Wakil Presiden John  Adams.
Daftar Pustaka
Krisnadi, IG. 2015. Sejarah Amerika Serikat . Jakarta:  Ombak
Grag Wood dan  Richard Hofstadter. 2004. Garis Besar Sejarah Amerika. Jakarta:  Departemen Luar Negri Amerika Serikat
Suyamti  dan Listiyani. 2013. Sejarah 2 untuk SMA/MA Kelas XI IPS . Sidoarjo:Masmedia
Kurnia Anwar dan Mohammad Suryana.  2000. IPS SEJARAH Untuk Kelas 2 Sekolah Lanjutan  Tingkat Pertama .  Jakarta: Yudistira
Fathoni,Ahmad. "Revolusi Amerika : Latar Belakang, Proses Revolusi & Dampaknya" . 4 Januari 2017. http://www.zonasiswa.com/2015/07/revolusi-amerika-latar-belakang-proses.html