NASIONALISME BANGSA FILIPINA
Minggu, 07 Januari 2018
Edit
SAID JANATUN NAIM/SAT/15/A
Kebangkitan nasionalisme Flipina  termasuk yang tumbuh lebih awal di bandingkan dengan kebangkitan nasionalis  negara-negara asia tenggara lainnya. Hai itu dilatar belakangi oleh sistem  pemerintahan kolonial yang melaksanakan dua model kekuasaan, sebagai berikut:
- Pemerintah sipil dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol.
 - Pemerintahan agama dipimpin oleh Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Peran pemerintahan agama sangat membantu rakyat Filipina dalam menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa karena system pemerintahan itu berfungsi untuk mendidik rakyat sebagai missionaries dalam penyebaran agama Katolik di Filipina.
 
Penjajahan Spanyol di Filipina  berlangsung selama kurang lebih 377 tahun dan merupakan era kristenisasi bangsa  Filipina. Hampir semua pulau di Filipina kecuali Mindanao dikristenkan, sebab  pulau Mindanao dan daerah kepulauan bagian selatan Filipina sangat kental dan  berusaha kerasa mempertahankan ideologi Islamnya, selain itu mereka juga sangat  menentang keras penjajahan Spanyol. Pada masa penjajahan Spanyol ini, mereka  berusaha mengajarkan dan membudayakan masyarakat Filipina seperti kalangan  masyarakat Eropa pada umumnya.
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme  di Filipina antara lain : 
- Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.
 - Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-cara hidup Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli.
 - Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat menderita.
 - Pengruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudah hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke Filipina.
 - Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.
 
A.        Gerakan Nasionalisme Filipina 
1.  Companerismo
Companerismo artinya persahabatan, merupakan gerakan nasional yang pertama  di Filipina yang lahir pada tahun 1880, tujuannya adalah mengusahakan  pendidikan yang patriotis. 
2.  Liga Filipina 
Liga Filipina didirikan oleh Jose  Rizal pada tahun 1982. tujuannya mempersatukan Filipina untuk menentang  penjajah Spanyol. Ia merupakan pelopor kemerdekaan dan perlawanan nasional  Filipina. Ia seorang dokter, ahli sastra, dan telah mengunjungi Spanyol,  Prancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis buku yang terkenal dan menggemparkan  pemerintah kolonial Spanyol di Filipina. Judul bukunya adalah Noli metangere,  yang artinya jangan menyinggung saya. Isi buku itu mengkritik pedas penguasa  greja dan pemerintah kolonial. 
Ia ditangkap dan diasingkan. Para pemimpin gerakan kemerdekaan, Jose Rizal diasingkan, menganggap  bahwa dengan jalan damai sulit untuk memperoleh kemerdekaan. Untuk itu mereka  melaksanakan jalan pemberontakan bersenjata. Pada tahun 1893 Andres Banifacio mendirikan katipunan,  yaitu gerakan nasionalis untuk melawan penjajah Spanyol. Pergerakan kebangsaan  di Filipina meletus dalam bentuk pemberontakan katipunan terhadap kekuasaan  Spanyol sejak tahun 1896 yang dipinpin oleh Jose Rizal, namun pemberontakan itu gagal. 
Andres Banifacio kemudian memimpin gerakan rahasia,  yaitu Liga Filipina. Mengakibatkan Jose  Rizal ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 30 Desember 1896.  Kematian Jose Rizal menimbulkan  kemarahan rakyat Filipina untuk mengusir Spanyol. Ini terbukti sejak tahun 1896  pemberontakan rakyat Katipunan melawan penjajah Spanyol, dilanjutkan oleh  Euriho Aqwnaldo yang terus berkobar. 
Pemerintah Spanyol tidak berhasil menindasnya. Pemberontakan semakin besar,  akhirnya Spanyol mengadakan perjanjian Filipina, yaitu Perjanjian Biacna Bato  (1897), dengan Aqwnaldo, yang berisi: Spanyol berjanji akan mengadakan  perbaikan pemerintahan dalam 3 tahun. Tetapi Aqwnaldo dan kawan-kawan harus  meninggalakn Filipina (yaitu ke Hongkong) ternyata setelah ia meningalkan  Filipina maka perjuangan melawan penjajah berhenti. 
Bahkan pada saat perebutan daerah koloni di sekitar Laut Karibia antara  Amerika dan Spanyol tahun 1898. Spanyol memusatkan perhatian terhadap perang  itu. Melihat keadaan ini Euriho Aqwnaldo kembali ke Filipina. Euriho Aqwnaldo  kembali untuk memproklamasikan Filipina sebagai negara yang yang merdeka pada  tanggal 12 Juni 1898. Bersama Amerika ia melawan Spanyol. kemudian ia menggempur  tentara kolonial Spanyol. Spanyol mundur maka Filipina jatuh. Tinggal manila  yang belum jatuh. Pada tanggal 13 Agustus 1898 Manila jatuh. Kemudian sementara  itu, Amerika yang memperoleh kemenangan atas Spanyol dalam perang di Laut  Karibia. 
Dalam perjanjian perdamaian Paris tanggal 10 Desember 1898 Spanyol  menyerahkan Filipina kepada Amerika, dengan menerima uang sebanyak  $20.000.000,00. Penjajah Spanyol pergi dari Filipina. Filipina lepas dari  penjajah Spanyol, tetapi jatuh lagi ke tangan Amerika, yang lebih kuat dan  besar. Untuk itu, Amerika tidak mengakui kemerdekaan Filipina yang telah  diproklamasikan pada tanggal 12 juni 1898, bahkan sebaiknya, daerah itu  dijadikan sebagai daerah jajahan Amerika sejak tahun 1898. 
Tetapi Euriho Aqwnaldo, dan tetap memegang teguh kemerdekaan Filipina. Pada  tahun 1898 itu juga UUD terbentuk, dan Euriho Aqwnaldo menjadi presiden.  Perjuangan melawan Amerika dimulai. Dua tahun lamanya ia melawan Amerika, namun  belum berhasil. Pada tahun 1901 Amerika dengan tipu muslihatnya berhasil  menangkap Euriho Aqwnaldo. Tetapi gerilyawan- gerilyawan lainya meneruskan  perjuangan sampai tahun 1902. 
B.        Masa Kekuasaan Amerika di Filipina 
Penguasaa Filipina oleh Anerika  mendapat kecaman dari bangsa Eropa karena ditangkap telah melanggar Doktrin  Monroe, yang isinya mengatakan bahwa Amerika anti Kolonialisme dan Imperalisme.  Amerika dianggap sebagai ancaman baru bagi bangsa Eropa atas kekuasaannya di  Asia. Untuk meredakan kecaman tersebut, Amerika menyatakan Filipina semata-mata  untuk menjalankan eksperimen imperialisme. Artinya Filipina akan dijadikan  model negara dengan sistem kekuasaan liberal seperti Amerika di wilayah  Asia. 
Pada tahun 1919 delegasi Filipina di  bawah Manuel Quezon pergi ke Amerika untuk menuntut kemerdekaan penuh atas  Filipina. Amerika menjawab dengan mengirimkan The Wood Forbes Mission tahun  1922, yang isinya menyatakan bahwa Filipina belum mampu untuk merdeka. Bangsa  Filipina menolak ucapan Wood Forbes. Senat Filipina meletakan jabatannya,  dan menuntut kemerdekaan penuh. Masa kekuasaan Amerika di Filipina berlangsung  dari tahun 1898 sampai tahun 1946. Masa kekuasaan itu terbagi atas 3 periode  seperti di bawah ini. 
1).  Periode Tahun 1898-1942
 Amerika melakukan pembinaan terhadap system kekuasaan yang akan  diterapkan di Filipina melalui perjanjian damai dengan para tokoh nasionalis  pada tahun 1907. Isinya, antara lain menjamin kemerdekaan Filipina untuk 50  tahun yang akan datang. 
2).  Periode Tahun 1942-1945
Amerika mengalami kekalahan di Pasifik yang mengakibatkan Filipina dikuasai  oleh Jepang. Pada tanggal 2 Januari 1942 Manila, ibu kota Filipina, jatuh ke  tangan Jepang. Jendral Deuglas Mac Arthur meninggalkan Filipina untuk menyusun  pasukan sekutu di Australia. Pada tanggal 6 Mei 1942 seluruh Filipina jatuh ke  tangan Jepang. 
Kekalahan Jepang untuk pertama kalinya adalah dalam pertempuran di laut  Karang, yang merupakan titik balik bagi kemenangan Jepang. Sejak itu Jepang  menggunakan bangsa Filipina sebagai teman di bawah Presiden Laurel untuk menghadapi  sekutu. Tetapi dengan mendaratnya Sekutu di Filipina, dan kemudian kalahnya  Jepang terhadap Sekutu maka Republik Filipina bikin Jepang lenyap kembali (22  Oktober 1945). 
Setelah Perang Dunia II selesai, Amerika Serikat menepati janjinya untuk memberi  kemerdekaan kepadaan Filipina. Pesawat terbang jepang berhasil menenggelamkan  kapal perang Price of wales dan Repulse di Laut Natuna tahun 1942, menyebabkan  tentara Sekutu merosot. Tak lama kemudian Amerika Serikat membuat pesawat  terbang B29 untuk menggempur Jepang dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima  dan Nagasaki. Maka berakhirlah Perang Dunia II, lebih cepat dari yang  diperkirakan. 
3).  Periode tahun 1945-1946. 
Jepang mengalami kekalahan dari sekutu, berarti kekuasaan Amerika masuk  kembali di Filipina. 
C.        Kemerdekaan Filipina
Pada tanggal 4 Juli 1946 Amerika  menepati janjinya memberi kemerdekaan Filipina dengan Manuel Quezon sebagai  presiden yang pertama. 
Tetapi di awal kemerdekaan tersebut,  bangsa Filipina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang sosial politik saja  sebagai wujud pengaruh Amerika, sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai oleh  Amerika. Begitu juga dengan masalah militer.
Amerika masih menempatkan pasukannya  di Pangkalan Militer (Clark dan Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan  di lautan Pasifik setelah usainya perang dunia II. Tokoh-tokoh pergerakan  nasional Filipina yang popular menjelang kemerdekaan Filipina adalah: Manuel  Quezson, Manuel Roxas, dan Romula.
Daftar Pustaka