Sejarah Pengaruh Kamal Attarturk Terhadap Transisi dari Turki Usmani menjadi Republik Sekuler
Selasa, 09 Januari 2018
Edit
DWI YULIA SRIKANDI / 1705110976 / PIS  / 2017 A
Turki Sebelum pada akhirnya kerajaan Turki Usmani mengalami fase  kehancuran, telah terlebih dahulu terjadi periode kemunduran.Kemunduran ini  dimulai sejak abad ke XVII, ditandai dengan tidak adanya pengganti yang sepadan  sejak Sulaiman Al Qanuni meninggal dunia. Ketiadaan pemimpin yang memiliki  pengaruh kuat ini menyebabkan banyak terjadinya pemberontakan-pemberontakan,  seperti misalnya di Siria dibawah pimpinan Kurdi Jumbulat, di Lebanon di bawah  pimpinan Druze Amir Fakhruddin. Turki menyimpan sejarah yang panjang mengapa  negara yang sekitar 99% masyarakatnya beragama Islam itu beralih prinsip  negaranya dari kekhalifahan menjadi sekuler. Sekularisme berawal dari proses  pem-barat-an yang merupakanhasil dari gerakan revolusioner yang ditimbulkan  oleh banyak faktor sejak kemunduran imperium Usmaniyah. Momentum gerakan ini  terjadi setelah revolusi Perancis dan berkembang dengan kuat sepanjang abad  XIX. .Hasil langsung dari gerakan ini adalah revolusi Turki Muda 1908 yang  merupakan awal pertumbuhan nasionalisme Turki dan pembentukan Republik  Turki.Sekularisme merupakan ciri khas ideologi Turki Muda sejak tahun 1913.
 Pada tahun 1930-an  sekularisme bermakna ekstrem: sekulerisme diintrepretasikan bukan saja sebagai  pemisahan negara dan agama, tetapi juga sebagai penyingkiran agama dari  kehidupan publik dan tegaknya pengawasan negara atas institusi-institusi  keagamaan yang masih ada. Usaha untuk menyelamatkan Turki juga diadakan yaitu  adanya modernisasi oleh khalifah Abdul Aziz (1861-1876) dipelopori wazir  Mindhat Pasha.Pendidikan dan hukum diperbaharui sesuai dengan kemajuan zaman  dan militer memperoleh bantuan Jerman pada awal abad XX. Dengan adanya UUD  berarti Turki menjadi kerajaan Kunstitusional, tetapi Sultan Abdul Hamid II  (1876-1906) menggulingkan The Strong man Midhat Pasha dan Turki kembali absolut  sampai jatuh pada 1923.
Pandangan bahwa orang Turki modern dalam memilih sekularisme, telah menolak  Islam, tidak mendapat dukungan dari para sarjana yang bersungguh- sungguh  tentang pokok itu, baik di Timur maupun di Barat. Akan tetapi pandangan tadi  merupakan kesan umum yang luas diantara orang Eropa dan Muslimin di  negara-negara lain. Adapun pengertian dari Sekuler yaitu, sekuler berasal dari  bahasa Latin Saeculum yang berarti: waktu atau lokasi jadi pengertiannya masa  kini atau keduniawiannya. Melepaskan manusia dari masalah religius atau akhirat  disebut sekulerisasi.
Adapun istilah sekuler maupun fundamentalis timbul di Barat pada abad XX  dikalangan Nasrani.Fundamentalis adalah faham, gerakan, kelompok fanatik  dikalangan pemeluk ajarannya "paling mendasar" (paling benar atau murni). Akhir  abad XX istilah fundamentalis dijadikan label untuk kelompok islam tertentu  padahal sejarah maupun istilah tersebut dari barat akibat dari adanya Nasrani  yang fundamentalis. Kemunduran Turki Usmanli menyadarkan kaum muda untuk  menyelamatkan negara Turki.Berdirilah "Gerakan Turki Muda" mula-mula moderat  kemudian radikal.Gerakan ini didirikan secara rahasia pada 1896 dan kadernya  tersebar dikalangan pemerintahan, militer maupun kalangan intelektual, dan  wartawan. Pemimpinnya yang terkenal antara lain: Niazy Bey, Anwar Bey, Shevket  Pasha, dan Kemal Pasha (1881-1938). Setelah masa kekuasaan yang absolute  dikendalikan oleh usmani muda maka generfasi intelektual Turki bangkit pada  sekitar tahun 1880-an dan 1890-an dan melancarkan aksi terhadap rezim yang  konservatif. Serangan-serangan ini adalah sebagai akibat dari pesatnya  perkembangan pendidikan dan perekonomian meningkatkan posisi kalangan  akademisi.Pers menyebarluaskan ide-ide eropa tentang ilmu pengetahuan dan  politik serta mempopulerkan sikap-sikap barat. Meskipun masih ada control  pemerintah yang berusaha menekan dan melakukan penyensoran. Ide-ide tersebut  menyebar dari ibukota ke sejumlah wilayah propinsi lantaran peran para pelajar.  Gerakan ini, sekitar tahun 1905 didirikan Fatherland Society atau Masyarakat  tanah air oleh Mustafa Kemal, yang pada saat itu menjabatperwira militer dan  kelak akan menjadi presiden pertama Turki. Ketika Sultan Abdul Hamid II  mencabut UUD 1908, timbul pemberontakan yang dipimpin Niazy Bey dan Anwar Bey.  Abdul Hamid mengakui kesalahannya dan memberlakukan UUD 1876, tetapi pada 1909  mencabut UUD tersebut, Shevket Pasha dan pasukannya menyerbu Istambul dan Abdul  Hamid diganti Muhamad V (1909-1922) dan Perdana Mentri adalah Anwar Bey. Karena  ancaman Rusia, Turki melakukan modernisasi militernya dan mendekati  Jerman.Terbentuklah Triple Aliancy (Jerman, Austria Hongaria dan Turki)  berhadapan dengan Triple Detente (Inggris, Perancis, Rusia) yang disebut juga  Sekutu (Allied Forces).
 Republik Turki  pada Masa Sekitar Perang Dunia I
Ketika  Perang Dunia I meletus, Turki menyerang Kriem (Rusia) dan sebaliknya sekutu  termasuk Italia menyerang Turki. Pasukan Sekutu dikalahkan dalam pertempuran di  Gallipoli oleh Turki yang dipimpin oleh kolonel Mustafa Kemal Pasha. Sehingga  namanya mencuat sebagai Pahlawan Galliopoli. Islam yang saat itu berada dibawah  kekuasaan Kekhalifahan Turki Usmani merupakan kekuatan yang cukup besar pada  saat Perang Dunia I, meskipun berada dalam kemunduran setelah bertahan selama  ratusan tahun namun kuantitas militer yang dimiliki Turki  Utsmani  bisa dibilang cukup besar. Dengan pasukan 'Royal Jannisery' yang  terkenal handal dan kuat Turki Utsmani merupakan kekuatan yang cukup disegani.  Turki Utsmani terlibat dalam Perang Dunia I atas bujukan Jerman yang khawatir  Turki Utsmani akan bergabung dengan blok sekutu. Turki yang kebetulan memiliki  hubungan yang kurang baik dengan salah satu anggota blok sekutu, Rusia, karena  Perjanjian San Stefano dan Perjanjian Berlin akhirnya bergabung dengan Poros  Utama Jerman, Austro- Hungaria, Bulgaria. Setelah Perang Dunia I  berakhir  dengan kekalahan blok Jerman, Autro- Hungaria, Bulgaria,  Ottoman (Turki Utsmani), akhirnya berakhir pulalah sistem pemerintahan Islam  yang menggunakan kekhalifahan. Negara-negara yang tadinya bergabung dengan  Ottoman akhirnya mendirikan Nasional sendiri karena taktik Lawrene of Arabia  dari Inggris, menyebabkan Nasional menjadi lebih dipentingkan dibanding  agama.Sebut saja Tunisia, Aljazir, dan Syiria di timur tengah atau Pakistan,  Afganisthan, Palestina di Asia.Semua terpecah menjadi negara-negara kecil  sendiri.Turki sendiri kemudian menjadi sebuah negara sekuler dibawah  pemerintahan Mustafa Kemal Attaturk, Turki Modern.
Berkat serangan gerilyawan Arab dan Armenia, Turki terdesak. Sementara  Jerman dan Austria menyerah.Setelah Turki kalah dalam Perang Dunia I, Turki  akhirnya melakukan perjanjian damai dengan pihak sekutu pada tanggal 20 Agustus  1920.Perjanjian damai ini dikenal dengan Perjanjian Sevres. Perjanjian tersebut  berisi tentang beberapa hal, yaitu:
1. Semua daerah yang penduduknya bukan penduduk asli Turki harus  dilepaskan. Kecuali kota Istambul dan Adrianopel.
2. Dipersempitnya wilayah Turki sehingga tinggal Konstantinopel dan wilayah  sekitarnya.
3. Yunani memeroleh daerah Thracia dan Kota Smyrna di Anatolia.
4. Selat Bosporus, Laut Marmora, dan Dardanella menjadi laut internasional.
5. Armenia dan Kurdi merdeka.
Sejak pertengahan abad ke-18  gerakan patriotisme dan nasionalisme dimanfaatkan Inggris melalui agennya Ibn  Sa'ud untuk menyulut pemberontakan di beberapa wilayah Hijaz dan sekitarnya,  yang sebelumnya gagal dilakukan Inggris lewat gerakan kesukuan.Walau begitu,  akhirnya gerakan ini bisa dibendung di beberapa wilayah oleh khalifah lewat  Muhammad Ali Pasha, Gubernur Mesir yang ternyata agen Prancis didukung Prancis.  Di Eropa, wilayah yang dikuasai khalifah diprovokasi agar memberontak (abad  19-20 M), seperti kasus Serbia, Yunani, Bulgaria, Armenia dan terakhir Krisis  Balkan, sehingga khalifah Turki Utsmani kehilangan banyak wilayahnya, dan yang  tersisa hanya Turki. Perjanjian yang merugikan turki membangkitkan semangat  nasionalis dan menentang Perjanjian Sevres. Sekutu menyerang Istambul dan  membubarkan parlemen sedangkan Khalifah Muhammad V menerima perjanjian Sevres.  Mustafa Kemal Pasha mendirikan pemerintahan nasional di Angkara (1920). Yunani  menyerang tetapi dapat dipukul mundur, bahkan kota Smyrna dapat direbut  kembali. Pada 1922 Muhammad V diturunkan dari tahtanya dan berakhirlah  pemerintahan Turki Utsmani.Terbentuklah Republik Turki dan Mustafa Kemal  Pasha menjadi presiden seumur hidup (1923�1938). Setelah pemerintahan Turki  Utsmani runtuh, Muncullah Republik Sekuler Turki.Dengan pemimpinnya Mustafa  Kemal Pasha atau Kemal Ataturk. Hal-hal yang dilakukan Kemal dalam usaha-usaha  Sekulerisasi ialah: Pemisahan agama dari lapangan politik, Sedapat mungkin  memisahkan agama dari kehidupan sosial, dan turki?kasi Islam, melepaskan diri  dari pengaruh Arab. Sekutu tidak melanjutkan serangan ke Turki sebabnya ialah :
1. Pasukan Sekutu sudah tidak  mempunyai semangat perang dan menganggap Turki bukan sebagia ancaman serius di  Timur Tengah
2. Kaum komunis di Rusia sedang berkonsolidasi kekuasaan dan berdamai  dengan Turki
3. Terbentuknya Liga Bangsa-bangsa  (League of Nations) pada 1919 yang bertujuan untuk mendamaikan dunia dan  mencegah adanya peperangan
4. Inggris dan Perancis cukup puas mendapat daerah mandat di bekas wilayah  Turki (Arab Utara)
5. Kepandaian diplomasi menteri Ismed Pasha (Ismed Inonu) berhasil  menegakkan Turki di mata internasional. Turki juga menjadi anggota LBB yang  berpusat di Jenewa (Swiss).Setelah Perang Dunia I, nasionalisme telah menjadi  suatu kekuatan yang potensial di Turki.Di satu pihak, nasionalisme dipergunakan  sebagai suatu jalan untuk membentuk suatu kebudayaan yang nasional yang baru.  Di lain pihak nasionalisme digunakan sebagai perisai terhadap golongan  konservatif yang ingin mempertahankan kebudayaan yang lama. Nasionalisme inilah  yang manfaatkan oleh bangsa Turki untuk keluar dari kemunduran kerajaan Turki  Utsmani dan lenyapnya harga diri diantara kekuasaan- kekuasaan besar.Bahkan  setelah jaman modernisasi berlangsung, Turki membuka lebar-lebar masuknya  teknologi barat dan mengadakan pembaharuan dalam segala bidang. Tetapi dilain  sisi bangsa Turki tetap curiga terhadap dunia barat.
Terbukti dengan adanya semboyan "Tak ada seorangpun yang menyerupai diri  kita sendiri".Maksudnya pada saat kebudayaan bangsa barat masuk ke Turki, masih  ada bangsa Turki yang memegang teguh kebudayaannya.Kebudayaan yang berlangsung  berabad-abad, tidak hilang begitu saja pada waktu itu. Usaha-usaha yang  dipraktekkan oleh Mustafa Kemal Pasha untuk menciptakan tipe nasional  kadang-kadang berdasarkan pada pembalikan-pembalikan sejarah dan penulisan  kembali sejarah untuk mengidenti?kasi bangsa Turki dengan  pahlawan-pahlawan yang gagah berani. Pengambilan nama keluarga (nama tambahan)  yang berhubungan dengan sejarah adalah tujuan praktis. Mustafa Kemal menjadi  Kemal Ataturk (bapak dari bangsa Turki), teman terdekatnya Ismed yang nantinya  jadi Perdana Menteri menjadi Ismet Inou, untuk memperingati jasa ismet dalam  kemenangan atas bangsa Yunani di Inou tahun 1921. Kemal Ataturk memindahkan  ibukota Turki ke Ankara, karena Istambul semakin lama semakin melemah.Dengan  tujuan menghilangkan pemerintahan republikan dari pengaruh asing, pengaruh dari  Turki Utsmani, dan golongan konservatif yang di anggap menghalangi modernisasi  Turki. Nama-nama kota di Turki kembali diberi nama dengan bahasa Turki modern,  diantaranya: Angora menjadi Ankara, Smyrna menjadi Izmir, dan Adrianople  menjadi Edirne.
DAFTAR PUSTAKA :
�         Walidi  Sulthan Abdul Hamid. Catatan Harian Putri Sulthan Aisyah. Dar Al-Basyir, Cet.1,  1411 H / 1991 M.
�         Hermawan,  Yulius. 2007. Transformasi dalam Studi  Hubungan  Internasional . Yogyakarta: Graha Ilmu.
�         Surwardono.  2013 Manajemen Konflik Separatisme:Dinamika Negosiasi Dalam  Penyelesaian Konflik Mondanao.Yogyakarta: Pusataka pelajar 
�         Qiyaam  Al-Daulat Al-;Utsmaniyah, Dr.Abdul Lathif Abdullah Dahisy. Maktabah wa Mathbaah  Al-Nahdhah  Al-Haditsah, Makkah Almukarramah, cet.2. 1416 H / 1995 M.